Saya selalu berada dalam tekanan selama beberapa tahun terakhir hingga beberapa bulan yang lalu. Saya dulu berpikir kalau hidup saya ini datar-datar saja. Tidak ada sesuatu yang spesial ataupun sesuatu yang pantas untuk dibanggakan. Malah banyak hal yang saya sesali: hidup saya, pekerjaan saya, istri saya, kemampuan saya, dan juga tubuh saya. Semua hal yang saya miliki tidak memuaskan diriku, saya selalu berpikir bahwa ada sesuatu yang kurang dalam diri saya. Semakin saya mencoba untuk mengubah situasi ini, semakin besar kekecewaan yang saya dapatkan. Hanya ketika saya tidur, saya bisa merasa bahagia.

Saya tidak tahu dari mana  dan bagaimana untuk memulai hingga seorang teman saya memberikan saran yang sungguh luar biasa dan berkesan yang mengubah pandangan saya. Ini adalah cara bagaimana dia memberikan saran tersebut; setelah mendengarkan secara seksama isi hati dan keluh kesahku, dia menunjukkan selembar kertas putih dan menunjukkannya kepadaku serata berkata,” apa yang kamu lihat?”, “selembar kertas putih”, jawabku. Kemudian, ia mengambil sebuah spidol hitam dan menggambar lingkaran hitam di tengah-tengah kertas.

Dia bertanya kembali, “apa yang kamu lihat?”


“aku melihat setitik noda”

“sekarang aku mengerti akar permasalahanmu,” katanya seraya menatapku, “seperti yang kamu lihat, perhatianmu hanya ada pada noda hitam di tengah kertas ini, sementara masih banyak bagian putih di sekitarnya. Kamu harus memahami bahwa segala sesuatu tergantung dari segi yang mana kamu memandangnya. Jika kamu memandang hidupmu dari sisi yang kelam, maka hal tersebut akan selalu membawamu kepada kekecewaan, kekurangan dan ketidakpuasan. Lihatlah sekelilingmu. Masih banyak bagian-bagian yang putih dalam hidupmu yang seharusnya kamu syukuri. Kamu bisa melihat, mendengar, berjalan, membaca, kesehatan yang bagus, anak-anak yang lucu, istri ya ng setia yang memberimu banyak dibalik kekurangan dalam dirinya. Apakah kamu tahu berapa banyak laki-laki yang kehilangan istrinya? Kamu memiliki pekerjaan yang bagus sementara banyak orang tidak punya dan lebih miskin darimu. Kamu punya uang, tabungan, asuransi, dan teman-teman yang baik yang mendukungmu. Fokuskan ke sisi baik dari segala bidang bukan di kelemahan ataupun kesalahannya.

Jangan salahkan yang lain untuk penderitaanmu, lihat aspek positif dari hidup. Jangan menyiksa hidupmu sendiri. Fokuskan kepada kebahagiaan yang bisa kamu dapatkan. Jika kamu hanya melihat pada noda hitam itu  dan bukan pada bagian yang putih, kamu akan tetap seperti ini, tersiksa selama hidupmu. Apakah kamu mengerti sekarang?”

Setelah menyelesaikan penjelasan panjang, temanku langsung pergi dalam sekejap. “Ya, saya mengerti”, saya berbisisk. Saya meraih kertas tersebut, membingkainya dan menggantungnya di dinding rumahku. Bukan untuk menjadi pemujaan, tetapi untuk menjadi pengingat untukku agar tidak lupa pelajaran yang kudapatkan darinya. Begitu banyak bagian-bagian putih di dalam hidupku yang kuabaikan sebelumnya. Sejak saat itu, saya memulai untuk mencintai dan menghargai kehidupanku.

Segi moral cerita:

Bersyukurlah ketika anda menghadapi kesulitan yang bisa berbah menjadi sebuah berkah. Bersyukurlah bila anda mampu merubah sisi negatif menjadi positif. Kita mungkin tidak akan mendapatkan apa yang kita suka jadi itulah mengapa kita mencoba untuk menyukai apa yang datang kepada kita.

Dari buku: The Infinity Mind (Bodhi Language 9)